Jumat, 20 Maret 2015

Tips Memenangkan Lomba Menulis #4

Nah ini lanjutan dari tips #3


4. TEKNIK PENULISAN
Seseorang yang ingin menjadi penulis profesional wajib mengetahui hal ini. Teknis penulisan (EYD, dll) akan menunjang apakah naskah kamu lolos atau tidak. Ide dan cerita sehebat apapun, kalau ditulis dengan ejaan yang berantakan, maka tidak akan bisa lolos dalam penjurian.

KATA DEPAN DAN IMBUHAN
Begini, misalnya dalam penulisan kata depan dan imbuhan di- atau di-kan. Banyak penulis yang cuek beibeh. Kata depan itu dipisah dari kata dasar, misal ‘di_sebuah’ atau ‘ke_rumah sakit’. Bukan ‘disebuah’ atau ‘kerumah sakit’. Penulisan imbuhan ditulis bersatu dengan kata dasar, misal: ‘diberi’, ‘dipukul’. Hati-hati dalam penulisan imbuhan ‘di_kan’ atau ‘ke-an’, jika kata dasar berakhiran huruf ‘k’, maka huruf itu ditulis dobel. Misal: ‘disibukkan’.

TANDA BACA
Selain penulisan imbuhan dan kata depan, penempatan tanda baca juga tak kalah penting. Hindari menggunakan tanda tanya atau tanda seru terlalu banyak, cukup satu saja, bahkan jika kamu ingin menunjukkan bahwa pertanyaan itu sungguh besar. Tidak, satu tanda tanya saja sudah cukup, terima kasih. Kalau masih ingin menempatkan tanda baca berlebihan, sebaiknya di diarry saja, jangan di naskah lomba. Karena yang aku baca dari penulis yang suka menghamburkan tanda baca adalah ia yang tidak yakin pada ceritanya sendiri. Apalagi kalau itu tanda seru.

DAN LAIN-LAIN
EYD itu banyak jenisnya. Bukan hanya tanda baca dan kata depan. Ada singkatan, akronim, penulisan nama, kata sapaan, penulisan tempat, bilangan, dan lain-lain. Kalau kamu berniat menjadi penulis profesional, beli buku panduan EYD yang harganya murah meriah itu. Atau pakai situs-situs online juga boleh.


Tidak ada komentar:
Write komentar

Apa Komentarmu tentang Posting di Atas?

Recommended Posts × +